Category Archives: Rangkaian Kreasi

Rangkaian Setrum Ikan

Rangkaian setrum ikan biasanya digunakan untuk memancing dan mengambil ikan di sungai atau juga laut. Namun penggunaan rangkaian tersebut sebenarnya harus mendapat ijin. Bahkan di beberapa tempat sudah dilarang. Pasalnya kegiatan memancing menggunakan rangkaian strum ikan bisa berbahaya. Bisa kepada ikan itu sendiri dan juga pengguna. Pasalnya rangkaian strum ikan menggunakan tegangan yang cukup tinggi. Dan artikel mengenai rangkaian setrum ikan ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang elektronik. Diharapkan juga pengetahuan tersebut tidak digunakan untuk menangkap ikan secara ilegal yang bisa berbahaya.

Prinsip dan skema dari rangakain strum ikan ini sangat simpel dan mudah. Sistem kerjanya adalah mengubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi dengan menggunakan prinsip trafo atau transformator yang memang berfungsi untuk mengubah tegangan tersebut.

Rangkaian Setrum Ikan

Bagi anda yang ingin mencoba untuk membuat rangkaian strum ikan, bisa menggunakan skema atau gambar rangkaian tersebut. Berikut beberapa keterangan yang terdapat pada gambar :

Aki 12 v
Sk : saklar
Kontak platina
C : condenser
Tangkai platina
L1 : kumparan primer
L2 : kumparan sekunder
Inti kumparan
U1 : batang tembaga
U2 : jaring ikan

Untuk memulai membuat rangkaian strum ikan, anda rangkai terlebih dahulu kumparan atau biasa disebut coil. Namun harap diperhatikan ketika anda ingin membuat kumparan tersebut. Kerapian pada gulungan di kumparan harus benar-benar rapi agar menghasilkan daya yang sempurna. Gulung kawat email pada inti besi lunak. Namun sebelumnya lapisi terlebih dahulu inti besi lunak tersebut dengan plastik mika atau kertas semen. Gulung kawat email tersebut hingga 3 lapis. Dan ujung dari kawat tersebut menjadi kumparan primer. Sementara untuk kumparan sekunder, lakukan seperti anda membuat kumparan primer. Namun gulungannya lebih dari kumparan primer hingga 5 sampai 6 lapis. Dan ujung kumparan tersebut berfungsi sebagai kumparan sekunder. Perhatikan ketika anda menggulung. Pastikan bahwa gulungan tersebut harus rapi. Setelah selesai membuat kumparan, pasang dan rakit komponen sesuai dengan gambar diatas. Ketika sudah jadi, cobalah dengan lampu terlebih dahulu. Jika sudah menyala dengan baik, rangkaian setrum ikan bisa anda gunakan. Namun harap hati-hati dalam pengoperasiannya.

Rangkaian Lampu TL

Rangkaian lampu TL sebenarnya memiliki cara yang cukup simpel. Apalagi lampu TL tentu sudah menjadi sahabat kita sehari-hari di tengah malam untuk menyinari rumah dan yang lainnya. Bisa jadi lampu TL itu seolah menjadi salah satu kebutuhan primer kita. Tentu anda bisa membayangkan bagaimana jadinya jika tidak ada penerangan di malam hari. Dan lampu TL sendiri merupakan salah satu jenis lampu yang terang namun memiliki tingkat kebutuhan energi atau daya yang cukup hemat. Dan sudah menjadi rahasia umum jika lampu TL memang cukup favorit. Meskipun memiliki harga yang lebih mahal, namun lampu TL cukup awet. Tetapi tahukah anda jika rangakain lampu TL itu cukup sederhana ?

Lampu TL membutuhkan komponen trafo ballast di dalamnya. Dan lampu TL yang menggunakan trafo ballast di dalamnya, membutuhkan tenaga starter untuk mengangkat atau menyalakan lampu TL tersebut. Setelah lampu menyala, starter sudah bisa dilepas dan tidak perlu digunakan lagi. Fungsi starter itu sendiri hanya digunakan untuk menyalakan saja. Anda bisa membuat rangkaian lampu TL sendiri jika ingin mencoba untuk membuat rangkaian lampu tersebut. Beberapa media cetak dan juga buku-buku pelajaran serta tutorial sudah banyak yang mengulas bagaimana cara untuk membuat rangkaian lampu TL ini.

Rangkaian Lampu TL

Rangkaian di atas sebenarnya cukup sederhana. Dalam rangkaian tersebut menggunakan transistor 2N3055 dan beberapa komponen lainnya yang bisa anda lihat di skema gambar tersebut. Untuk urusan trafo, anda bisa menggunakan batang ferrit yang dililitkan oleh kawat email tembaga hingga membentuk kumparan di kedua sisinya. Untuk kumparan sekunder, lilitkan kawat email tembaga berdiameter 0.1 mm ke arah lampu TL. Sementara untuk kumparan primer, lilitkan kawat email tembaga berdiameter 0.8 mm yang menuju ke arah sumber daya listrik seperti aki atau daya lainnya. Setelah selesai dengan trafo, rakit sesuai dengan skema tersebut dan rangkaian lampu TL siap dicoba. Anda bisa mencobanya saat listrik di rumah anda sedang padam untuk membantu penerangan dengan menggunakan aki. Selamat mencoba. Baca juga artikel rangkaian lainnya, Rangkaian Kapasitor dan Rangkaian Inverter Sederhana.

Rangkaian LED Berjalan

Rangkaian LED Berjalan sudah sering kita liat di beberapa billboard atau papan nama iklan di pinggir-pinggir jalan di kota-kota besar. Bahkan nama toko pun saat ini sering menggunakan konsep LED berjalan tersebut. Dan anda pun sebenarnya bisa membuat rangkaian LED Berjalan atau biasa disebut Running LED ini. Selain papan billboard, rangkaian LED berjalan yang menarik adalah bentuk rangkaian yang terdapat dalam film Knight Rider. Komponen yang digunakan pun sebenarnya cukup sederhanda dan bisa dengan mudah anda kerjakan sendiri di rumah dengan perlengkapan yang tidak terlalu rumit.

Untuk membuat rangakain LED berjalan ini, anda cukup membutuhkan komponen IC NE 555 yang tentunya bisa membuat lampu LED berkedip-kedip. Selain komponen wajib ini, anda juga harus menggunakan komponen IC 4017 yang membuat lampu LED ini berkedip secara bergantian. Dan komponen lainnya seperti dioda, resistor, capasitor dan juga komponen VR yang bertugas untuk mengatur waktu serta kecepatan putaran lampu LED juga harus sudah anda siapkan. Setelah semua komponen sudah siap. Anda bisa melarutkan gambar rangkaian elektrik ke PCB yang masih kosong. Dan anda tinggal memasukkan komponen-komponen tersebut seperti IC NE 555, IC 4017, VR dan komponen lainnya berdasarkan skema yang telah tergambar di PCB.

Rangkaian LED Berjalan

Selain LED berjalan seperti papan billboard atau papan iklan dijalan, anda juga bisa membuat rangkaian LED yang lebih halus dan smooth seperti mobil di film Knight Rider. Dan untuk membuat rangkaian LED ini, anda membutuhkan IC decade ring counter CD 4017 dan juga IC NE 555 yang digunakan untuk multi vibrator. Dan untuk memudahkan anda meletakkan komponen, skema gambar rangkaian LED tersebut bisa anda larutkan dan letakkan di PCB yang kosong. Dan setelah siap, anda bisa memulai pekerjaan dan melihat hasil dari kreasi anda. Dan tentunya cukup menarik ketika anda bisa menghasilkan sesuatu yang sebenarnya cukup mudah untuk dikerjakan sendiri. Tidak perlu tunggu lama, segera siapkan perlengkapan dan dan memulai untuk mengkreasikan sendiri rangaian LED berjalan hasil kreasi anda. Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian LED Berjalan. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Listrik Sederhana dan Rangkaian Counter.

Rangkaian Listrik Sederhana

Rangkaian listrik sederhana sebenarnya bisa kita temukan sehari-hari dalam kehidupan kita. Banyak rangkaian-rangkaian elektronik dan listrik yang sebenarnya bisa kita buat sendiri. Namun biasanya kita cenderung malas atau mungkin pusing dengan skema gambar rangkaian listrik tersebut. Hal itu memang cukup wajar, pasalnya waktu yang memaksa kita kadang kurang mau untuk belajar untuk rangkaian listrik sederhana tersebut yang sebenarnya cukup mengasyikkan. Anda bisa mempelajari sendiri untuk memberikan pengetahuan kepada putra putri anda atau memang jika anda berniat untuk masuk ke dalam dunia elektronika. Ada banyak materi yang bisa anda temukan melalui media buku, internet hingga media lainnya.

Rangkaian listrik sederhana ini biasanya bisa anda temukan seperi alarm, tanda bahaya anti pencuri hingga beberapa rangkaian seperti alat untuk pendeteksi hujan serta alat untuk membuat anda tidur lelap. Dan sirene pun juga menggunakan rangakaian listrik sederhana. Untuk rangkaian sirene, cara kerjanya cukup mudah dan simpel. Lampu di rangkaian tersebut akan menyala. Dan nyala lampu tersebut akan menyentuh LDR dari rangkaian sirene tersebut. Berkat tersentuhnya LDR, maka akan dihasilkan suara yang akan langsung terdengar. Untuk menentukan besar kecilnya suara, tentu nyala lampu menjadi hal yang paling penting. Jika lampu tersebut bernyala terang, maka suara yang dihasilkan akan keras. Dan sebaliknya terjadi jika nyala lampu redup. Sudah paham bukan bagaimana cara kerja sirene polisi ?

Rangkaian Listrik Sederhana

Sedangkan untuk rangkaian alarm anti maling atau pencuri, rangkaian listrik yang digunakan juga cukup simpel dan gampang untuk dibuat. Untuk membuat komponen ini anda membutuhkan saklar push on, saklar, saklar re-lay dan juga lampu indikator. Sistem kerjanya sendiri cukup simpel. Saklar push on akan menyala dimana koneksi ujung dan ujung akan bersentuhan. Hal tersebut membuat saklar akan menarik saklar re-lay menjadi on. Dan hal ini akan membuat lampu akan terus menyala. Jika anda sudah berhasil membuat rangkaian listrik ini, gabungkan dengan sirene dan pasang di rumah anda untuk mencgah pencuri masuk. Mudah bukan ? Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian Listrik Sederhana, baca juga artikel menarik lainnya seperti Rangkaian Counter dan Rangkaian ADC.

Rangkaian Timer

Rangkaian Timer adalah rangkaian elektronika yang digunakan sebagai multivibrator atau pembangkit frekuensi dimana nantinya kita dapat mengendalikan waktu untuk nyala ataupun mati. IC NE555 yang digunakan merupakan IC pewaktu atau timer. Rangkaian ini dipakai untuk menentukan jumlah waktu tunda dengan sangat tepat, tidak seperti op amp 741 yang hanya mampu memberikan tegangan output tinggi atau rendah.

Didalam dunia elektronika sendiri, timer banyak digunakan sebagai pembuat jam digital. Di pasaran sendiri telah banyak sekali komponen elektronika berupa IC yang dapat digunakan langsung sebagai timer. Contoh yang paling sederhana adalah IC LM555 dan sejenisnya namun kita tetap harus membutuhkan komponen tambahan. Tetapi kali ini saya akan membuat rangkaian timer dengan menggunakna transistor. Besarnya nilai timer didapat dari 1 RC. Transistor nantinya akan berfungsi sebagai saklar.

Berikut ini gambar skema rangkaian timer

Rangkaian Timer

Daftar Komponen yang dibutuhkan

Q = Transistor BC546 (2 buah)
R var = Potensiometer 50k (2 buah)
R = Resistor 1/2 W 1k
C = Kapasitor 100uF 10 V (2 buah)
LED 0,5mm
Battery 1.5 Volt (2 buah)

Cara kerja rangkaian timer sebenarnya merupakan pengisian dan pengosongan capasitor pada basis kedua transistor. Lamanya pengisian dan pengosongan tergantung dari banyaknya arus yang melewati resistor menuju kapasitor dan juga diikuti besarnya kapasitas tampungan kapasitor. Pada gambar skema diatas dapat kita lihat 2 rangkaian identik, tujuannya agar proses pengisian dan pengosongan 2 buah kapasitor secara bergantian.

Proses pengosongan kapasitor sendiri terjadi pada saat transistor yang saturasi. Terjadinya saturasi dikarenakan tegangan kapasitor di basisnya yang telah mencapai tegangan buka transistor. Indikasi pewaktu dapat kita lihat dari LED yang menyala dan mati secara sequensial. Transistor BC109C berfungsi sebagai switch elektronis yang mengaktifkan relay ketika output dari pin 3 IC NE555 mencapai 2/3 Vcc. Tegangan output dari IC akan memberi picu pada transistor melalui basis, dengan demikian arus dari kolektor mengalir ke emitor menuju ground. Coil relay akan aktif dan kaki NO (Normally open) menjadi close. Sehingga LED menyala.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian timer, semoga rangkaian kali ini berguna dan bermanfaat bagi pengunjung setia http://www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel rangkaian lainnya, seperti Rangkaian Remote Control, Rangkaian Penyearah dan Rangkaian Lampu Berjalan.

Rangkaian PCB

Rangkaian PCB atau biasa disebut Printed Circuit Board adalah papan sirkuit yang memiliki fungsi untuk meletakan komponen-komponen penting yang nantinya dirakit menjadi suatu rangkaian elektronika. Papan PCB biasanya terbuat dari bahan partinaks yang sudah dilapisi dengan tembaga. Lapisan tembaga yang terdapat dalam PCB nantinya berfungsi sebagai penghubung komponen satu dengan komponen yang lainnya.

PCB adalah papan sirkuit yang dipenuhi dengan logam yang berguna untuk menghubungkan komponen elektronik yang satu dengan lainnya, rangkaian pcb juga memiliki jalur-jalur konduktor yang terbuat dari tembaga yang berfungsi untuk menghubungkan komponen lainnya. Bahan yang digunakan untuk membuat PCB adalah sejenis fiber yang digunakan sebagai media isolasi kemudian dilapisi car berwarna hijau, sedangkan untuk jalur konduktornya menggunakan tembaga.

Papan PCB pertama kali ditemukan oleh seorang bangsawan asal Austria yang bernama Paul Eisler pada tahun 1936. Dia berhasil menemukan rangkaian PCB dengan menggunakan papan sirkuit yang dimasukan ke dalam sebuah radio. Kemudian pada tahun 1943, penemuan PCB kembali ditemukan kali ini dengan jumlah besar dalm radio militer dan komersialisasi yang dicetak pada tahun 1948. Setelah tahun 1950, PCB telah banyak digunakan secara massal dalam industri elektronik.

Rangkaian PCB
Berdasarkan jenis kegunaanya, PCB terbagi menjadi 3 bagian, yaitu PCB 1 slide (PCB yang di gunakan pada rangkaian elektronika seperti radio, tv, dan lainnya), PCB double slide (kedua sisi PCB di gunakan untuk menghubungkan komponen) dan PCB multi slide (bagian PCB luar ataupun dalam di gunakan sebagai media penghantar, misalnya pada rangkaian PC).

Cara pembuatan rangkaian PCB juga sangat praktis, selain biayanya sangat murah, hasilnya juga tidak kalah menarik jika di bandingkan dengan dengan cara menulis langsung dengan spidol permanen, sablon atau memakai media transfer paper yang harganya cukup mahal.

Rangkaian PCB ini berguna untuk mengetahui suatu hubungan antara jalur satu dengan jalur lainnya. Cara pemakaiannya pun cukup mudah, anda hanya tinggal meletakan komponen di atas papan PCB. Bila sudah terhubung, komponen tersebut akan melekat dengan papan PCB.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian PCB, semoga rangkaian kali ini bisa berguna dan bermanfaat bagi pembaca setia http://www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Jembatan Wheatstone, Rangkaian Low Pass Filter dan Rangkaian Audio Mixer.

Rangkaian Low Pass Filter

Rangkaian Low Pass Filter merupakan rangkaian filter yang berfungsi untuk meneruskan frekuensi rendah dan menghambat frekuensi tinggi. Rangkaian low pass filter yang terdapat pada frekuensi bagian bawah akan mendapatkan redaman paling kecil sedangkaian bagian frekuensi di atasnya akan mendapatkan redaman yang paling besar. Fungsi utama dari low pass filter adalah meneruskan sinyal input frekuensi atau frekuensi cut off pada bagian bawah.

Yang dimaksud frekuensi cut off adalah frekuensi yang keluaran amplitudonya turun mencapai 70% atau sekitar -3dB terhadap amplitudo masukan. Low pass filter dapat kita buat dengan menggunakan dua jenis rangkaian dasar, yaitu rangkaian filter induktif dan rangkaian filter kapasitif. Untuk rangkaian induktif sendiri hanya dibuat menggunakan sebuah induktor dan beban, sedangkan untuk rangkaian kapasitif hanya menggunakan dua buah komponen, yaitu resistor dan kapasitor.

Saat ini, pemakaian low pass filter sudah banyak digunakan pada rangkaian subwoofer. Rangkaian ini tersusun berdasarkan op amp TL062 dari ST Mikro Elektronic. TL062 merupakan impedansi input ganda tinggi yang memiliki konsumsi daya sangat rendah dan laju perubahan yang dihasilkan sangat tinggi. Op amp merupakan perangkat audio yang memiliki karakteristik sangat baik dan juga sangat cocok untuk merangkai sebuah low pass filter.

Rangkaian Low Pass Filter

Rangkaian filter atau penyaringan memiliki peran yang sangat penting karena dapat meredam frekuensi yang kecil dan menahan rentang frekuensi yang memiliki redaman paling besar. Rangkaian filter juga terdiri dari komponen-komponen pasif atau biasa disebut dengan rangkaian filter pasif. Sekarang juga sudah ada rangkaian filter yang menggunakan komponen aktif sehingga disebut rangkaian filter aktif.

Rangkaian low pass juga dapat dikategorikan berdasarkan daerah frekuensi yang dilewatkan, yaitu Low Pass Filter (LPF), Rangkaian Band Pass Filter (RBPF), Rangkaian High Pass Filter (RHPF) dan Rangkaian Band Stop Filter (RBSF). Sedangkan pada bentuk respon masing-masing frekuensi, rangkaian low pass dibagi menjadi Rangkaian Filter Bessel (Maximally Flat Time Delay), Rangkaian Filter Cauer (Eliptic), Rangkaian Filter Butterworth (Maximally Flat) dan Rangkaian Filter Chepyshev (Tchebycheff).

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian low pass filter, semoga pembahasan rangkaian kali ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca setia http://www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel rangkaian lainnya, seperti Rangkaian Audio Mixer, Rangkaian LDR dan Rangkaian Sound System.

Rangkaian Campuran

Rangkaian Campuran adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian campuran biasanya juga terdapat pada rangkaian listrik. Untuk dapat mencari besarnya hambatan yang terdapat pada rangkaian campuran, terlebih dahulu kita harus mencari besaran hambatan pada tiap-tiap model rangkaian (seri dan paralel), setelah kita menemukan besaran hambatan pada kedua rangkaian tersebut kemudian kita mencari hambatan dari gabungan rangkaian akhir yang telah kita dapat.

Contoh yang kita peroleh dari penjelasan di atas adalah model rangkaian seri, sehingga total rangkaian yang nantinya akan kita cari harus dengan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian hambatan seri. Sedangkan untuk rangkaian paralel, kita harus mencarinya dengan cara menghubungkan suatu hambatan secara paralel baru kita akan mendapatkan hasil tersebut.

Berikut ini kami jelaskan masing-masing dari rangkaian seri dan paralel. Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang tersusun sejajar (seri). Contohnya adalah baterai yang terdapat di dalam senter pada umumnya di susun secara seri. Rangkaian yang disusun secara seri terdiri dari satu atau lebih rangkaian yang di hubungkan ke catu daya lewat suatu rangkaian elektronika. Jadi di dalam rangkaian ini terdapat banyak beban listrik yang tersusun dalam satu rangkaian.

Rangkaian Campuran

Dua buah elemen dalam Rangkaian Campuran yang di susun secara seri hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua rangkaian di susun secara seri maka jaringan tersebut di sebut rangkaian seri, itu di akibatkan arus yang lewat sama besar pada masing masing elemen.

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang di susun secara berderet (paralel). Contohnya adalah lampu yang kita pasang di rumah umumya merupakan rangkaian paralel. Rangkaian paralel merupakan jenis rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk dapat mengalirkan arus listrik.

Contoh Rangkaian Campuran yang dapat dihubungkan dengan rangkaian paralel adalah kendaraan bermotor yang sebagian besar komponennya terdapat beban listrik yang lebih banyak dari rangkaian seri. Masing masing dari rangkaian tersebut dapat di hubungkan atau di putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain. Rangkaian seri dan rangkaian paralel adalah 2 jenis rangkaian yang di gunakan untuk menghubungkan satu atau lebih komponen listrik menjadi satu kesatuan rangkaian. Penggabungan kedua rangkaian ini di sebut dengan Rangkaian Campuran.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian campuran, semoga rangkaian kali ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca setia Rangkaianelektronika.biz. Baca juga artikel rangkaian menarik lainnya, seperti Rangkaian Pompa Air, Rangkaian Pengisi Accu dan Rangkaian RC.

Rangkaian ADC

Rangkaian ADC (Analog Digital Converter) adalah rangkaian elektronika yang dapat mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Pada awalnya sinyal yang tidak memiliki nilai numericnya dengan menggunakan rangkaian ADC maka menjadi sinyal yang mempunyai sifat numeric. Saat ini juga sudah banyak IC yang dibuat dengan menggunakan fungsi ADC, bahkan ada juga yang langsung terintegrated dengan IC Mikrokontroller yang dapat mendukung aplikasi rangkaian dengan lebih komplek.

Prinsip kerja rangkaian ADC berasal dari sinyal analog yang mempunyai jangka amplitudo dari 0 Volt sampai tegangan yang dihasilkan bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Nantinya setiap bagian yang sudah dipotong dapat mewakili satu angka numeric atau digital. Contohnya adalah rangkaian yang menggunakan sistem ADC kemudian menerapkan aturan jangka tegangan per 1 mV maka akan menghasilkan output 1 angka numeric. Jika input sinyal analog memiliki tegangan 20 mV maka anda harus membagi jangka amplitudo 20 mV menjadi 20 bagian, sehingga nantinya akan didapatkan output dengan jumlah numeric 20.

Dengan penjelasan diatas, rangkaian ADC juga dapat berfungsi untuk membagi tegangan analog dengan batas pembagian per 1 mV. Lain ceritanya apabila kita menggunakan rangkaian ADC, tapi dengan jangka pembagian per 1 mV untuk mewakili satu keluaran numeric. Maka dapat kita pastikan bahw sinyal input analog 20 mV hanya akan menghasilkan keluaran digital numeric 1. Begitu pula dengan sinyal analog 30 mV, 45 mV, 60 mV, 500 mV atau berapapun nilai sinyal analog asalkan tidak melebihi dari 1 volt maka rangkaian tersebut tetap akan menghasilkan angka 1.

Rangkaian ADC

Analisa dari rangkaian adc diatas adalah memanfaatkan rangkaian pembanding op-amp sebagai rangkaian dasar. Jika terdapat sedikit perbedaan pada kedua terminal input op-amp maka akan menghasilkan tegangan sebesar Vdd atau Vcc. Dan jika tegangan pada terminal positif lebih besar dari pada terminal negative maka keluaran adalah 9 volt, sedangkan jika tegangan pada terminal negative lebih besar maka tegangan keluarannya adalah 0 volt.

Dari semua yang sudah kita bahas tentang rangkaian ADC, dapat kita simpulkan bahwa semakin rapat range pembagian yang digunakan maka keluaran yang didapat akan semakin bagus bahkan mendekati kata sempurna. Dengan begitu pembalikan kembali sinyal keluaran menjadi sinyal analog akan lebih mudah untuk dilakukan. Tetapi semuanya juga tergantung dari aplikasi dan kegunaan rangkaian tersebut, bisa saja penggunaan range yang lebih rapat malah akan menjadi sia-sia manakala aplikasi dari rangkaian tersebut hanya menuntut kegunaan yang lebih sederhana. Baca juga artikel menarik lainnya seperti Rangkaian TV dan Rangkaian Sensor.

Rangkaian TV

Rangkaian TV adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai sistem pengendali dalam perangkat televisi. Cara kerja rangkaian tv berawal dari antena yang menerima input frekuensi berupa VHF dan UHF. Frekuensi yang masuk nantinya diatur oleh tuner dan pencari gelombang, kemudian sinyal akan diproses dan dipisahkan antara gambar dan suara. Nantinya, gambar akan diolah oleh tabung katoda dan diteruskan ke layar, sinyal suara diproses untuk dipecah menjadi stereo dan kemudian dikirim ke penguat akhir dan speaker.

Prinsip kerja pesawat televisi yang terdapat pada rangkaian ialah mengubah sinyal listrik menjadi objek gambar sesuai dengan objek yang telah di transmisikan. Pada pesawat televisi hitam putih, gambar yang diproduksi akan berbentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Sedangkan pada pesawat televisi berwarna, semua warna yang sudah dipisah ke dalam warna dasar merah, hijau dan biru akan dicampur kembali pada rangkaian matriks agar dapat menghasilkan sinyal luminasi.

Rangkaian TV

Selain dapat menghasilkan gambar, pada rangkaian tv juga akan membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Siaran televisi yang kita tonton sebenarnya hampir sama dengan sistem suara radio, yang beda hanya mencakup gambar dan suara. Sinyal suara yang dipancarkan oleh modulasi frekuensi pada suatu gelombang terpisah kedalam satu saluran yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar hampir mirip dengan sistem pemancar radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua pengujian ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi.

Jenis-jenis rangkaian tv yang paling sering kita kenal adalah NTSC (National Television System Committee), PAL (Phases Alternating Line), SECAM (Sequential Couleur a Memorie) dan PALB. Di negara Amerika Serikat yang sering digunakan adalah jenis NTSC, sedangkan untuk PAL di gunakan oleh Negara Inggris, Untuk jenis SECAM di gunakan oleh negara Perancis. Di negara Indonesia sendiri, jenis yang digunakan adalah PALB. Yang membedakan dari keempat jenis tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa arus.

Untuk pengelompokan frekuensi yang sudah ditetapkan sebagai stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut dengan saluran (chenel). Masing-masing dari rangkaian tv mempunyai sebuah saluran 6 mHz dalam salah satu bidang frekuensi yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. Berikut ini jenis-jenis saluran yang sudah ada :

  • VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
  • VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
  • UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian tv, semoga rangkaian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca setia http://www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel rangkaian elektronika lainnya, seperti Rangkaian Sensor dan Rangkaian Relay.