Category Archives: Transmitter

Rangkaian Penguat Sinyal

Rangkaian Penguat Sinyal ini bekerja untuk memberikan booster atau perkuatan dalam memperoleh sinyal bagi beberapa perangkat elektronik. Rangkaian penguat sinyal tersebut bisa digunakan untuk menguatkan antena, hand phone, radio hingga ke modem yang tentu saja bisa bermanfaat sangat besar. Dan untuk menguatkan sinyal televisi dalam menerima sinyal dari saluran-saluran atau chanel dari televisi ini, tentu rangkaian penguat sinyal ini akan dipasang di antena yang terpasang. Berikut skema rangkaian yang bisa digunakan.

Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar skema rangkaian di atas bisa memperkuat kinerja antena untuk menangkap siaran-siaran televisi. Biasanya pula rangkaian ini dipasang pada antena RF denagn frekuensi antara 400 MHz dan 900 MHz. Otomatis rangkaian tersebut bisa menerima sinyal dari VHF dan juga UHF serta menangkap sinyal dari frekuensi FM 88 MHz hingga 108 MHz. Untuk membuat rangkaian pada skema rangkaian diatas, anda tidak akan kesusahan mendapatkan komponen yang anda butuhkan. Pasalnya komponen di dalam rangkaian tersebut akan bisa anda temukan dengan mudah. Komponen yang dibutuhkan adalah :

  • R1 : 120 Ohm
  • R2 : 1,5 KOhm
  • R3 : 270 Ohm
  • R4 : 82 KOhm
  • C1 dan C5 : 100 pF
  • C2 dan C3 : 1 nF
  • C4 : 2,2 pF
  • D1 dan D2 : 1N4148
  • Transistor : BFR90, BFR91, BFW92
  • L1 dan 2 : diameter : 5mm, diameter email 0,5mm, 8 lilit

Setelah semua komponen sudah didapat, anda bisa merangkaianya ke dalam PCB sebagai berikut.

Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Dan spesifikasi teknis dari rangkaian penguat sinyal ini adalah :

Respon Frekuensi : 40 – 900 MHz
Gain: 20 dB
Tegangan Output Maximum : 90 uV
Impedancsi Input – Output: 75 ohm

Dengan rangkaian penguat sinyal tersebut, tentu saja akan memudahkan kinerja antena untuk menangkap sinyal yang frekuensinya terlalu tinggi atau rendah. Apalagi jangkauannya mencapai VHF dan juga UHF serta bisa melacak keberadaan radio-radio di frekuensi FM.

Rangkaian Komparator

Rangkaian Komparator adalah alat yang di gunakan untuk membandingkan ukuran panjang, komparator umumnya di buat dari sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk membuat perbandingan antara dua sinar atau warna.

Selain itu, ada juga yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan. Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat dengan cermat membandingkan besar tegangan yang di hasilkan. Rangkaian ini biasanya menggunakan komparator Op-Amp sebagai piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat ini terdapat dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana dan komparator tegangan dengan histerisis.

  • Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian komparator ini dapat kita rangkai menggunakan Vref yang di hubungkan ke V Supply, kemudian kedua resistor di gunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di hasilkan dari komparator Op-Amp adalah semakin besar. Komparator Op-Amp akan membandingkan nilai tegangan pada kedua tegangan, apabila sebuah tegangan (-) lebih besar dari tegangan masukan (+) maka keluaran Op-Amp akan menjadi sama v Supply. Untuk Op-Amp yang sesuai dengan pemakaian pada rangkaian Op-Amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banbyak di pasaran.

  • Rangkaian Komparator Tegangan Histerisis

Rangkaian Komparator Histerisis

Tujuan Rangkaian komparator ini adalah untuk meminimalkan efeknois pada tegangan masukan. Misalnya tegangan referinsanya di set 3,3 V, sedangkan rangkaian ini juga memiliki nois sebesar 0,1 V, maka tegangan inputnya menjadi tepat 3,3 V dan keluarannya juga akan berfuktuatif sesuai dari noisnya. Dengan menggunakan komparator histerisis, maka keluaranya tidak akan berlogika sebelum input melewati batas dan sebaliknya.

Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal ramp yang di hasilkan oleh rangkaian generator ini akan di bandingkan dengan tegangan dari potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 10 volt DC.
Pada saat rangkaian ramp berada di bawah tegangan potensiometer maka output dari komparator LM324 adalah 10 Volt sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7. Apabila tegangan ramp lebih tinggi dari pada tegangan potensiometer maka output dari LM324 adalah 0 volt. Arus ini merupakan arus aktivasi optocoupler pada bagian triac.

Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian Komparator, semoga rangkaian kami kali ini bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Seri, Rangkaian Lampu LED dan Rangkaian Inverter.

Rangkaian Pemancar FM Stereo

Rangkaian Pemancar FM Stereo. Anda akan menemukan bahwa ini adalah proyek yang sangat mudah untuk dibuat. Rangkaian ini akan menghasilkan kualitas suara yang baik di band FM (88-108 mhz). Salah satu hal penting adalah bahwa chip IC beroperasi pada 3 volt DC. Chip bisa hancur jika dioperasikan pada tegangan yang lebih tinggi dari 3,5 volt. Antena bisa menjadi antena teleskopik standar atau 2 kaki kawat panjang. Masukan berada dalam rentang millivolt dan Anda mungkin perlu menambahkan potensiometer tambahan untuk input. Saya bisa menggunakan sirkuit ini untuk walkman dan CD player portabel di mobil saya. Saya menggunakan headphone jack dan bervariasi pada kedua sinyal dengan kontrol volume.

Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

Rangkaian Pemancar FM Stereo

Gambar Skema Rangkaian Pemancar FM Stereo

Untuk mengatur penalaan sirkuit radio FM Anda ke tempat yang bagus, sesuaikan kapasitor C8 sampai Anda mendengar sinyal bahwa Anda memancar. Bila Anda memiliki sinyal yang kuat sesuaikan resistor R4 sampai menyala sinyal lampu indikator stereo. Jika input adalah sinyal yang tinggi dapat mendorong Anda melalui chip IC. Gunakan potensiometer untuk menghidupkan dua 15 pada sinyal masukan untuk membawa tingkat bawah. Anda dapat menyeimbangkan sinyal dengan menggunakan headphone. L1 induktor adalah 3 putaran dari kawat 0,5 mm pada inti ferit 5 mm.

Sebuah stasiun radio, baik itu radio FM maupun AM membutuhkan pemancar untuk bisa didengar oleh pendengarnya. Selain sebagai alat informasi, radio sering digunakan sebagai sarana hiburan. Sekarang kebanyakan stasiun radio menggunakan gelombang FM untuk melangsungkan siarannya. Secara kualitas memang karalteristik FM lebih unggul daripada AM. Nah, buat Anda yang ingin mendirikan stasiun radio FM untuk kepentingan komunitas, ada baiknya Anda mencoba Rangkaian Pemancar FM Stereo ini. Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian pemancar fm stereo. Baca juga artikel kami lainnya, seperti Rangkaian Pendeteksi Ponsel dan Rangkaian Pencari Sinyal Audio.

Rangkaian Pemancar Ultrasonik

Rangkaian Pemancar Ultrasonik merupakan rangkaian pembangkit sinyal suara frekuensi tinggi dengan memanfaatkan multivibrator astable IC 555. Jadi sebenarnya untuk rangkaian pemancar ini Anda bebas menggunakan rangkaian apa saja yang penting bisa membangkitkan frekuensi cukup tinggi. Anda bisa menggunakan rangkaian oscillator transistor, oscillator gerbang logika atau jenis oscillator lainnya, karena memang yang penting bisa menghasilkan sinyal yang berfrekuensi tinggi.

Rangkaian pemancar ultrasonik kali ini menggunakan IC 555 yang merupakan IC serbaguna dan mudah diaplikasikan dengan fungsi yang bervariatif. Bahkan dengan IC555 ini Anda juga bisa membuat rangkaian FM modulator dengan modulasi yang bisa dikatakan hampir sempurna, hanya saja memang IC555 ini tidak mampu berkerja dengan baik pada frekuensi yang sangat tinggi hingga MHz. Tapi untuk sinyal suara ultrasonik yang jangkauan frekuensinya hanya berkisar ribuan Hz, maka IC ini sangat bisa untuk diandalkan. Perhitungan frekuensinya juga sangat mudah dan akurat, sehingga Anda bisa dengan mudah menentukan frekuensi dari pancaran suara ultrasonik yang Anda perlukan.

Gambar Skema Rangkaian Pemancar Ultrasonik

Rangkaian Pemancar Ultrasonik

Prinsip kerja rangkaian pemancar ultrasonik di atas tidak ada bedanya dengan rangkaian astable 555, dimana nilai frekuensi yang dihasilkan ditentukan oleh nilai VR1, R1, R2 dan C1. Hanya saja dianggap sebagai pemancar gelombang ultrasonik dikarenakan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian diubah kedalam bentuk gelombang suara dengan bantuan loudspeaker dan juga penambahan dua buah transistor pada jalur output hanya dimaksudkan sebagai driver loudspkear agar output IC555 tidak terbebani oleh impedansi loudspeaker yang sangat rendah. Sebagai catatan bahwa gelombang suara yang mempunyai jangkauan frekuensi di atas 20 KHz disebut dengan gelombang ultrasonik. Sedangkan jika sinyal frekuensi tinggi tersebut Anda hubungkan dengan batangan logam maka hantaran gelombang yang dihasilkan disebut dengan gelombang radio.

Rangkaian pemancar ultrasonik ini biasanya dimanfaatkan untuk mengukur jarak suatu benda dengan melakukan perhitungan waktu dari pantulan gelombang ultrasonik tersebut. Ada juga yang memanfaatkan gelombang ultrasonik ini untuk mengusir binatang-binatang pengganggu yang tidak diinginkan seperti nyamuk, tikus, serangga dan jenis binatang lainnya. Hal ini karena kebanyakan pendengaran binatang bisa mencapai frekuensi puluhan ribu hertz (ultrasonik) dibandingkan pendengaran manusia yang hanya maksimum 20 Khz. Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian pemancar elektronik. Baca juga artikel elektronik lainnya, seperti Rangkaian Anemometer Digital, Rangkaian Kompas Digital dan Rangkaian Inverter 12 Volt.